by: Shabrina Gatenia
Kau tidak mengerti yang aku rasakan sekarang. Yang kau tahu, kau hanya sibuk sendiri dengan dunia mu, dan menempatkanku di perbatasan tembok tinggi menjulang yang kuat. Kau hanya ingin menyingkirkanku dengan cara mu yang tidak mau berurusan denganku. Kau tidak ingin ada perpisahan, karna kau pun menyesali pernah memulai denganku. Entah, kau menutupi perasaanmu, atau aku hanya; 'sok tahu'.
Aku tidak pernah mengerti mengapa seperti ini terjadi tidak hanya sekali dua kali, bahkan berkali-kali dalam jangka waktu yang tidak terlalu jauh. Aku tahu ini rumit, dan bahkan kau mengira aku hanya memperbesar sebuah masalah bagiku dan bagimu, ini bukan masalah. Betapa egoisnya dirimu, betapa kau bertindak sesuka keinginanmu, bukan sesuka hatimu. Karna, kau tak tahu bahkan; hatimu merindukanku.
Rindu? mungkin itu salah satu dari sekian banyak hal yang membuat seseorang dalam kondisi yang bisa dibilang sedang 'labil'. Karna disaat rindu datang, semua memory atau kenangan dari masa lalu yang masih kau simpan di hati dan alam bawah sadarmu pun seakan nyata dan sedang kau telusuri satu per satu. Seakan kau sedang ada di saat-saat 'indah' atau 'sedih' itu. Tak ada yang bisa memungkiri disaat kau rindu padaku dan kau katakan kau tidak rindu, atau bahkan kau tidak percaya adanya rindu.
Karena sebenarnya hatimu sangat merindukanku tetapi kau mengkahimi hatimu untuk mengikuti keinginanmu, yang tidak kau sadari bahwa itu membuat hatimu sakit, muak dan marah kepadamu. Kau tahu? mengapa kau masih 'terjebak nostalgia' atau belum bisa move on? itu karena kau telah mambuat hatimu marah kepadamu, dan dia ingin membuatmu mendengarkan mereka. Siapa mereka? ya, mereka adalah suara-suara dari hatimu yang berkata bahwa "kau merindukannya. janganlah mengelak". Mungkin, kau perlu sadari itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar